Sunday, November 23, 2014
Manajemen
Pengertian Manajemen
b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Fungsi pengorganisasian dapat diartikan sebagai “how to organize works” atau bagaimana mengatur,memilah-milah sejumlah pekerjaan menurut bidang-bidangnya menjadi suatu kesatuan kerja. Ini berarti melakukan pengelompokkan tugas dan menciptakan struktur organisasi
c. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)
Setelah rencana-rencana selesai dibuat,struktur organisasi terbentuk dan pengisian personilnya selesai dilakukan (direkrut dan dilatih),langkah berikutnya adalah menetapkan atau melaksanakan bagaimana agar arah atau langkah organisasi bergerak menuju arah yang telah ditetapkan.
d. Fungsi pengawasan (controlling)
Melalui fungsi pengawasan, diharapkan dapat menjaga agar jalannya organisasi selalu berada di dalam jalur yang benar sehingga dengan demikian, kemungkinan terjadinya penyimpangan atas proses dan sasaran yang telah ditetapkan, secara dini dapat dihindari atau diatasi.
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi-fungsi manajemen yang saling terikat
a. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan sangat penting bagi peerusahaan dimana fungsi ini akan menjadi pedoman dasar kegiatan atas fungsi-fungsi lainnya, dan perencanaan berperan sebagai acuan bagi segenap tindakan dalam merealisasikan tujuan-tujuan.
Fungsi perencanaan sangat penting bagi peerusahaan dimana fungsi ini akan menjadi pedoman dasar kegiatan atas fungsi-fungsi lainnya, dan perencanaan berperan sebagai acuan bagi segenap tindakan dalam merealisasikan tujuan-tujuan.
b. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Fungsi pengorganisasian dapat diartikan sebagai “how to organize works” atau bagaimana mengatur,memilah-milah sejumlah pekerjaan menurut bidang-bidangnya menjadi suatu kesatuan kerja. Ini berarti melakukan pengelompokkan tugas dan menciptakan struktur organisasi
c. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)
Setelah rencana-rencana selesai dibuat,struktur organisasi terbentuk dan pengisian personilnya selesai dilakukan (direkrut dan dilatih),langkah berikutnya adalah menetapkan atau melaksanakan bagaimana agar arah atau langkah organisasi bergerak menuju arah yang telah ditetapkan.
d. Fungsi pengawasan (controlling)
Melalui fungsi pengawasan, diharapkan dapat menjaga agar jalannya organisasi selalu berada di dalam jalur yang benar sehingga dengan demikian, kemungkinan terjadinya penyimpangan atas proses dan sasaran yang telah ditetapkan, secara dini dapat dihindari atau diatasi.
Tingkatan
manajemen
tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi planning
dan organizing , karena sifat pekerjaannya adalah kerja “pikir” yaitu,
mengambil keputusan, dan mengorganisir. Walaupun TM kelihatan santai sebetulnya
dia selalu memikirkan keputusan, kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai
tujuan.
2.Middle manager (MM)
tugasnya terhadap planning dan organizing seimbang
dengan kerja fisiknya. Karena itu MM harus mampu menjabarkan keputusan TM,
tetapi juga harus bisa mengerjakan serta menjelaskan kepada LM. MM merupakan
manajer dua alam artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta
dapat pula untuk directing dan controlling (PO = DC).
3.Lower manager (LM)
tugas dan aktivitasnya lebih banyak pada fungsi “directing/actuating
dan controlling daripada ke fungsi planning dan organizing (DC > PO).
Hal ini disebabkan LM merupakan manejer operasional yang langsung memimpin
para pekerja operasional. Keterampilan LM lebih diutamakan kemampuan teknis
(spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
Perbedaan
perencanaan strategis dan perencanaan taktis
1. Rencana
Strategis
Rencana yang mencerminkan keputusan mengenai
alokasi sumber daya, prioritas perusahaan dan tahap-tahap yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan strategis. Rencana-rencana tersebut selalu ditetapkan oleh
dewan direksi dan manajemen puncak.
2. Rencana
Taktis
Rencana jangka pendek yang berhubungan dengan
penerapkan aspek-aspek khusus dari suatu rencana strategis perusahaan.
Gaya
kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya Kepemimpinan Otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung
jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana
para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah
yang dihadapi.
Dilihat dari
berbagai gaya kepemimpinan diatas, maka menurut saya gaya kepemimpinan yang
terbaik bagi para manajer adalah gaya
kepemimpinan demokratis. Dengan gaya kepemimpinan ini, para manajer dan
karyawannya dapat menjalin hubungan yang baik sebagai suatu tim dengan bekerja
sama dalam mengambil suatu keputusan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment