Friday, February 6, 2015
Macam - Macam Majas dan Contohnya
1. Personifikasi (majas perbandingan)
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Awan menari-nari diangkasa
c) Burung bernyayi menyambut pagi hari.
d) Rumput bergoyang tertiup angin senja.
e) Mentari pagi hari membangunkan isi bumi.
2. Paradoks (majas pertentangan)
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh:
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
c) Meskipun otaknya berpikir cepat tapi tindakannya sangat lambat.
d) Ia selalu terlihat tersenyum meskipun hatinya menangis
e) Andi badannya saja yang besar, tapi nyalinya kecil
3. Hiperbola (majas pertentangan)
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Kakak membanting tulang demi menghidupi keluarga
c) Harga-harga sembako sudah meroket.
d) Suaranya memecahkan gendang telinga.
e) Teriakannya setinggi langit.
4. Metafora (majas perbandingan)
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung yang berupa perbandingan
Contoh :
a) Dia dianggap anak emas majikannya.
b) Perahu itu menggergaji ombak
c) Ia sebagai kembang desa
d) Pantas ia mendapat julukan kutu buku
e) lintah darat terus membuat khawatir warga.
5. Litotes (majas pertentangan)
Majas yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh:
a) Kedudukan saya ini tidak ada artinya sama sekali
b) Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku
c) Ayahku hanyalah pegawai biasa.
d) Rumah yang buruk inilah hasil kerja keras kami
e) Perjuangan kami hanyalah setetes air dalam samudra luas
6. Simbolik (majas perbandingan)
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Ia terkenal sebagai buaya darat.
b) Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d) Melati lambang kesucian
e) Hitam lambang kematian
7. Pleonasme (majas penegasan)
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh :
a) Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
c) Mereka naik ke atas bukit sambil bernyanyi riang
d) Air matanya membanjiri pipi
e) Andi turun ke bawah.
8. Ironi (majas sindiran)
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh :
a) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
b) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam
c) Indahnya raport-mu yang dihiasi dengan banyak angka merah
d) Bagus benar ucapanmu sehingga menyakitkan hati.
e) Suaramu sangat merdu, seperti kaset kusut
9. Metonimia (majas pertautan)
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut
Contoh :
a) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
b) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
c) Kami ke rumah nenek naik kijang (Mobil)
d) Di kantongnya selalu terselib gudang garam (Rokok)
e) Budi setiap malam menggunakan pepsodent
10. Antitesis (majas pertentangan)
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
c) hidup dan mati adalah takdir tuhan
d) susah dan senang kami nikmati bersama
e) Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi.
11. Repetisi (majas penegasan)
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan, marilah kita sambutidola, dan putra bangsa kita.
c) sekali merdeka tetap merdeka!
d) benar, sungguh benar dia pencurinya!
e) istirahat, istirahatlah, jiwa yang resah. Karena tubuh ingin sejenak terlentang (kutipan puisi)
12. Klimaks (majas penegasan)
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti lomba 17 agustus.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
c) Awalnya ia mengeluh, lalu menangis, akhirnya menjerit kesakitan.
d) Jangankan seribu atau sepuluh ribu, seratus ribu pun akan ku beli.
e) Mulai dari lantai satu, lantai dua, hingga lantai tiga sudah aku telusuri
13. Eufimisme (majas pertautan)
Eufimisme adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus.
Contoh :
a) Untuk menjaga kesetabilan ekonomi, pemerintah me- netapkan kebijakan penyesuaian harga BBM. (kenaikan harga).
b) Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagian karyawannya. (mem-PHK).
c) Orang itu berubah akal (gila)
d) Ia telah pergi mendahului kita (meninggal)
e) Karena tidak disiplin, pegawai itu diistirahatkan (di pecat)
14. Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah dia orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
c) Untuk apa kita berperang, bukankah sebaiknya kita berdamai?
d) bagaimana bisa mendapatkan nilai bagus tanpa belajar?
e) apakah kita akan membiarkan korupsi merajalela di Indonesia?
15. Sinisme (majas sindiran)
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
c) Muak aku melihatmu berdiri di situ
d) Rasanya ingin kupatahkan lehermu jika kejadian ini terus berlanjut. e) aku bosan mendengarkan ocehanmu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment