Friday, February 6, 2015
Unsur Intrinsik Novel Pelangi Impian
Judul :
Pelangi Impian
Pengarang :
Belina Indriana Lubis
Tema :
Pendidikan
Nama Pelaku :
- Fikri
- Ayah
- Ibu
- Pak Hasan
- Kak Sarah
- Rose
Watak :
- Fikri : pintar, suka menolong dan pantang menyerah ( hal 22 ) :
“Menurut ku fikri itu anak yang pintar, suka menolong, dan dia juga pantang menyerah untuk menggapai cita-citanya”
- Ayah : pekerja keras ( hal 13 )
“Ayahku harus bekerja keras untuk menghidupi aku dan delapan saudaraku yang kebanyakan laki-laki”
- Ibu : sangat kuat dan tidak mudah putus asa ( hal 12 )
“Ibuku, Aisyah adalah wanita yang sangat kuat dan tidak mudah putus asa. Karena ia dan ayahku telah berusaha untuk menghidupi kami semua”
- Pak Hasan : baik, periang dan pantang menyerah ( hal 24 )
“ Aku ingin seperti pak hasan. Pak hasan itu baik, periang, dan yang paling aku suka adalah pantang menyerah”
- Kak Sarah : pintar, baik, bijaksana, dan berkepribadian kukuh ( hal 13 )
“Dia anak paling tua dan sering jadi tumpuan adik-adiknya. Dia pintar, baik, bijaksana dan berkepribadian kukuh”
- Rose : Sombong dan angkuh ( hal 90 )
“ Menurut ayahku Rose adalah orang yang sombong dan angkuh bahkan dia tidak suka dengan kehidupan orang kampong”
Latar :
Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SMP PERTIWI yang terletak di desa gunung kidul, sebelah timur Yogyakarta, dan American International Global School yang terletak di Jakarta.
Latar Waktu
Latar waktu yang digunakan novel ini adalah sekitar tahun 2010.
Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam, karena konflik-konflik yang muncul juga beragam. Ada senang, sedih, tegang hingga khawatir/cemas.
Alur/plot :
Aku adalah anak kedua dari sembilan bersaudara. Ayahku, Parjo adalah seorang petani kecil. Sedangkan Ibuku, Aisyah adalah pembuat rengginang. Aku dan keluargaku tinggal di tempat terpencil, di Desa Gunung Kidul,Yogyakarta. Kami hidup di kawasan yang sangat terpencil, jauh dari jangkauan listrik.
Tiap hari aku berlari empat kilometer untuk ke sekolah. Di sinilah aku dan teman - temanku belajar , memperoleh ilmu yaitu di SMP PERTIWI. Aku adalah siswa yang sangat berprestasi dan mempunyai semangat sangat tinggi dalam menggapai cita-citaku.
Sampai pada suatu saat, aku mengenal Bu Amanda dan anaknya Rose. Bu amanda sangat berterima kasih kepadaku karena aku telah membantu anaknya keluar dari kesalahannya selama ini. Suatu hari Bu Amanda mendatangiku ke rumahku, Bu Amanda menawarkan aku beasiswa, untuk bersekolah di jakarta sampai SMA.
Aku yang memiliki mimpi dan berusaha untuk menggapainya, kini sudah ada di puncak perjuanganku. Aku dan orang tuaku menagis bahagia. Lalu aku melanjutkan sekolahnya di Jakarta. setelah aku tamat SMA kemudian aku pulang ke desa untuk mengajak seluruh keluargaku tinggal di Jakarta, karena aku mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Harvard , Inggris. Ia menatap negaranya untuk terakhir kalinya, Negaranya tercinta, Indonesia. Aku akan pergi untuk menggapai impianku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment